Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Ilmuwan ParagonCorp Tampil di ASCS 2025: Kontribusi Nyata untuk Inovasi Kecantikan Asia

    June 10, 2025

    Sitti Kubangsinawati : Dokter dari Daerah 3T

    June 8, 2025

    Moja Majka Cafe : Tempat Nongkrong Baru Bergaya Eropa di Kota Magelang

    June 6, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Ilmuwan ParagonCorp Tampil di ASCS 2025: Kontribusi Nyata untuk Inovasi Kecantikan Asia
    • Sitti Kubangsinawati : Dokter dari Daerah 3T
    • Moja Majka Cafe : Tempat Nongkrong Baru Bergaya Eropa di Kota Magelang
    • Bogasari Bagikan 66 Hewan Kurban di Idul Adha 1446 H
    • Xiaomi Perluas Ekosistem AIoT: Kenalkan Kulkas Pertama hingga Scooter untuk Dukung Gaya Hidup Modern
    • Java Paragon Hotel Raih Penghargaan Best Social & Economic Impact di Surabaya Tourism Awards 2025
    • Navigating Stories: dari Asmara Abigail hingga Sineas Muda Dunia di CFF 2025
    • GIIAS 2025 Konsisten Jadi Ajang Peluncuran Teknologi Dan Kendaraan Bermotor Terbaru
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Suara NuraniSuara Nurani
    Demo
    • Beranda
    • Berita
      • Politik Pemerintahan
      • Hukum & Kriminal
      • Ekbis
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Hiburan
      • Musik
      • Film
      • Selebrita
    • Hotel
    • Gaya Hidup
      • Fashion
      • Kecantikan
      • Kesehatan
      • Parenting
      • Tips
    • Lain-Lain
      • Advertorial
    Suara NuraniSuara Nurani
    Home»Lain-Lain»Opini»Jacob Ereste :Benturan Peradaban Semakin Mendesak Dialog Lintas Budaya, Agama dan Bangsa
    Opini

    Jacob Ereste :Benturan Peradaban Semakin Mendesak Dialog Lintas Budaya, Agama dan Bangsa

    suaranuraniBy suaranuraniMarch 8, 2024No Comments4 Views
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn WhatsApp Reddit Tumblr Email
    Jacob Ereste : Benturan Peradaban Semakin Mendesak Dialog Lintas Budaya, Agama dan Bangsa (foto : ist)
    Jacob Ereste : Benturan Peradaban Semakin Mendesak Dialog Lintas Budaya, Agama dan Bangsa (foto : ist)
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    suaranurani.com | BANTEN – Tesis Samuel P. Huntington tentang perang berbasis ideologis akan menjadi perang berbasis peradaban. Pendedahannya lewat artikel The Last of Civilisations mengungkap bahwa pada masa kini akan dibentuk oleh interaksi antara tujuh atau delapan peradaban dunia, utamanya Barat, Konfusius, Jepang, Islam, Hindu, Slavia Ortodok, Amerika Latin dan kemungkinan juga ikutnya Afrika.

    Peradaban Islam menurut Samuel P. Huntington paling potensial menggoyah peradaban Barat. Sementara Francis Fukuyama yang sudah mempublish tesisnya pada tahun 1989, yaitu “The End of History melalui jurnal The National Interest melontarkan spekulatif nya tentang masa depan politik dunia. Barat diperkirakan mampu mengatasi rival ideologisnya, yaitu monarki herediter, fasisme dan komunisme, sehingga konfigurasi politik dunia berhasil membuat konsensus dengan demokrasi liberal.

    Asumsi Francis Fukuyama ini bersandar pada titik akhir dari revolusi ideologi yang final dari model pemerintahan yang ada. Dalam kondisi dan situasi serupa inilah, katanya berakhirnya perang ideologi dengan keoknya blok komunis yang memberi tahta bagi demokrasi yang diunggulkan oleh Amerika. Artinya, demokrasi yang menjadi unggulan Amerika tidak mampu diimbangi oleh negara-negara lain di dunia. Inilah akhir dari sebuah sejarah (The End of History) yang kemudian diperluas wilayah analisisnya menjadi buku berjudul The End of History and The Last Man.

    Lalu sederet negara yang mengunggulkan sistem demokrasi liberal jadi sepakat mulai tahun 1990 sampai sekarang. Tampaknya Indonesia pun termasuk di dalamnya, meski dalam prakteknya masih acap terkesan dan terlihat mendua. Padahal, pada tahun 1790-an tiga negara yang terbilang sudah kampiun pada masa itu telah menganut sistem demokrasi liberal, yaitu Amerika Serikat, Swis dan Prancis. Lalu terus berkembang pada 1848 menjadi lima negara, dan pada tahun 1900 berkembang lagi menjadi 13 negara. Pendek kata sampai tahun 1990, demokrasi liberal di dunia telah diikuti oleh 61 negara.

    Karena itu — sejak tahun terakhir perkembangan demokrasi liberal itu, tak lagi ada ideologi yang mampu mengimbangi demokrasi liberal, kecuali Islam. Tapi pada tahun 1991, tesis Barry Buzan justru melihat potensi konflik ideologis antara Barat dengan Timur. Lebih spesifiknya Barat menghadapi Islam yang sempat menimbulkan perang dingin. Kajian geografis dan antagonisme historis serta peranan politik terbuka yang diperankan Islam, membuat persaingan terhadap Islam yang sangat potensial dengan identitas kolektifitasnya yang kuat dan terus melesat di penjuru dunia. Ikhwal perang ideologis yang ditulis Francis Fukuyama dibantah Murad W. Hofmann yang menulis buku tentang “Islam : The Alternative yang telah diterjemahkan oleh Rahmani Astuti dan diterbitkan oleh Pustaka Hidayah, Bandung, 2022. Maka itu, Civilization and The Remaking of World Order menurut Samuel P. Huntington akan mendominasi politik global. Sebab benturan antar peradaban akan semakin memperjelas identitasnya. Katena itu, Samuel P. Huntington memberi saran sekaligus arahan agar Barat memberi perhatian khusus terhadap Islam. Sebab diantara peradaban besar yang ada di dunia ini, hanya Islam yang eksis dan memiliki potensi meruntuhkan peradaban Barat.

    Agaknya, itulah sebabnya Islam terus menjadi sorotan untuk dilumpuhkan dengan berbagai cara dan dalih melalui beragam isu dan stigma. Sementara Islam yang sejatinya mengusung rahmatan lil alamin. Tampaknya, dalam fenomena yang meresahkan ini pula gagasan GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) semakin relevan untuk terus membangun gerakan kebangkitan dalam kesadaran serta pemahaman spiritual bagi bangsa Indonesia untuk kemudian menjadi motor penggerak utama pertemuan persaudaraan lintas agama dan lintas negara di Indonesia, sehingga Indonesia tidak saja mampu menjadi Mercu suar dunia, tetapi dapat disepakati sebagai poros perdamaian dunia serta kiblat peradaban manusia di bumi.

    Program besar itu sudah mulai dirintis oleh GMRI melalui tahapan pendekatan serta pembicaraan serius dengan berbagai pihak sejak tiga tahun lalu (2020) yang sangat diharap bisa terwujud dalam waktu dekat. Dialog yang akan membahas peradaban bersama tokoh agama-agama dari berbagai negara di dunia, menurut Sri Eko Sriyanto Galgendu diharap dapat segera terlaksana dalam waktu dekat di Indonesia — Jakarta, Yogyakarta dan Bali — ujarnya dalam diskusi santai pada berbagai kesempatan di berbagai tempat untuk menggalang dukungan dari semua pihak yang konsen terhadap kerukunan dan perdamaian hidup manusia di bumi.(ara)

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email
    suaranurani
    • Website

    Related Posts

    Catatan Yayasan Damarjati Jelang Peringatan Sumpah Pemuda 2024: Lembaga Kebudayaan untuk Merajut Kebhinnekaan Indonesia

    October 18, 2024

    Seret Terduga Pelaku Penggelapan Uang UKW PWI ke Ranah Hukum

    April 16, 2024

    Pakar Ekonomi Unair Soroti Harga Beras yang Melonjak

    March 9, 2024
    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Top Posts

    Rayakan Harpelnas 2024, 500 Perwakilan Manajemen Kawan Lama Group Terjun Sapa Pelanggan di 600 Toko

    September 10, 20242,555

    Disambut Antusias 5.500 Emak-Emak Pekerja PT Kareb Bojonegoro, Khofifah Dinobatkan Sebagai Ibunya Pekerja SKT

    September 13, 2024558

    The Alana Surabaya Tingkatkan Kesiapsiagaan Karyawan

    May 15, 2025427

    “The Year of the Wood Snake Celebration” di Mercure Surabaya Grand Mirama: Merayakan Kebijaksanaan dan Keberuntungan Tahun Baru Imlek 2025

    January 12, 2025377
    Don't Miss
    Kecantikan

    Ilmuwan ParagonCorp Tampil di ASCS 2025: Kontribusi Nyata untuk Inovasi Kecantikan Asia

    By suaranuraniJune 10, 20251

    suaranurani.com | MANILA – ParagonCorp kembali menunjukkan komitmennya terhadap inovasi dan riset berkelas dunia melalui…

    Sitti Kubangsinawati : Dokter dari Daerah 3T

    June 8, 2025

    Moja Majka Cafe : Tempat Nongkrong Baru Bergaya Eropa di Kota Magelang

    June 6, 2025

    Bogasari Bagikan 66 Hewan Kurban di Idul Adha 1446 H

    June 5, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    About Us
    About Us

    Your source for the lifestyle news. This demo is crafted specifically to exhibit the use of the theme as a lifestyle site. Visit our main page for more demos.

    We're accepting new partnerships right now.

    Email Us: info@example.com
    Contact: +1-320-0123-451

    Facebook X (Twitter) Pinterest YouTube WhatsApp
    Our Picks

    Ilmuwan ParagonCorp Tampil di ASCS 2025: Kontribusi Nyata untuk Inovasi Kecantikan Asia

    June 10, 2025

    Sitti Kubangsinawati : Dokter dari Daerah 3T

    June 8, 2025

    Moja Majka Cafe : Tempat Nongkrong Baru Bergaya Eropa di Kota Magelang

    June 6, 2025
    Most Popular

    Rayakan Harpelnas 2024, 500 Perwakilan Manajemen Kawan Lama Group Terjun Sapa Pelanggan di 600 Toko

    September 10, 20242,555

    Disambut Antusias 5.500 Emak-Emak Pekerja PT Kareb Bojonegoro, Khofifah Dinobatkan Sebagai Ibunya Pekerja SKT

    September 13, 2024558

    The Alana Surabaya Tingkatkan Kesiapsiagaan Karyawan

    May 15, 2025427
    © 2025 Suara Nurani. Designed by Cakpras.
    • Home
    • Politik Pemerintahan
    • Advertorial
    • Hukum & Kriminal
    • Buy Now

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.