suaranurani.com | SURABAYA – Sebagai Hotel dan Serviced apartment yang menjunjung tinggi karya seni satu-satunya di Surabaya, Ascott Waterplace Surabaya semarakkan makna hari kartini dengan menggelar Ascott Soiree dengan mengajak serta tamu perempuan untuk membuat tembikar dengan motif khas Surabaya. Ascott Soiree sendiri merupakan rangkaian acara apresiasi seni salah satu yang terbesar di dunia yang dikenalkan oleh Ascott Limited ke seluruh brand Ascott di dunia. Rangkaian acara ini sendiri sudah dikenalkan sejak tahun 2016 keseluruh dunia, dimana pada 2024 lalu total ada 31 property ascott di Indonesia yang turut berpartisipasi dengan total 225 aktivasi dengan berbagai kegiatan apresiasi seni dan kerajinan.
Ascott Limited sendiri merupakan merek properti Hotel dan Serviced apartment yang berasal dari Singapura di bawah managerial Capitaland. Berdiri sejak tahun 1984. Ascott Limited telah memiliki lebih dari 900 properti di seluruh dunia dengan 17 merek hotel dan serviced apartment dibawah naungannya
Berbeda dari merek properti dibawah naungan Ascott Limited lainnya, Ascott adalah satu satunya merek properti yang memberi apresiasi ke seni murni di dalam hotel, namun kali ini juga turut membawa semangat emansipasi hari Kartini.
“Ascott memang memberi sentuhan seni murni pada propertinya yang bisa dilihat mulai dari area lobby, kamar hingga kegiatan untuk para tamu. Kami ingin tamu bisa melihat, merasakan dan mengapresiasi seni as masterpiece dan Ascott Soiree yang bertepatan dengan perayaan hari kartini ini adalah wadah yang Ascott ciptakan untuk itu” ujar Budhi Sanjaya, General Manager Ascott Waterplace Surabaya saat ditemui di The Terrace – venue acara.
Ascott Soiree di tahun 2025 mengangkat tema Fine Craftsmanship yang dijabarkan oleh Ascott Waterplace Surabaya dengan menghadirkan workshop pottery – seni tembikar. Acara yang dilaksanakan di tanggal 27 April 2025 ini mengajak serta para tamu residence khususnya para perempuan dan tamu umum baik dari Indonesia dan mancanegara untuk bisa merasakan pengalaman menjadi seorang seniman tembikar.
Selama 90 menit para peserta diajarkan untuk membuat dua tembikar dengan teknik handbuilding – pembuatan tembikar dengan menggunakan tangan dibentuk secara bebas, dan teknik wheeling – pembuatan tembikar dengan menggunakan roda manual. Keduanya memiliki perbedaan dalam hasil dimana hand building cenderung menghasilkan lekukan yang lebih dinamis daripada teknik wheeling, peserta akan lebih bebas mengeksplor desain yang mereka kehendaki.
Tidak hanya itu para peserta juga diperkenalkan dengan beberapa jenis motif batik khas jawa timur antara lain batik mega mendung, batik parang, batik reog, motif lok chan, yang bisa diaplikasikan sebagai dekorasi tembikar. Dekorasi khas batik Jawa timur sengaja disuguhkan agar para peserta juga dapat mengenal batik dengan berbagai motif khas daerah masing masing.

“Kita mengapresiasi batik sebagai bagian dari budaya Indonesia yang mendunia, dan motif batik khususnya khas Surabaya ini bisa kita bawa ke dalam media apapun, salah satunya tembikar, sekaligus agar peserta mengenal batik motif lain” tutur Mia Christina, Assistant Residence Manager Ascott Waterplace Surabaya.
Nantinya para peserta juga bisa membawa pulang tembikar yang telah dibuat dengan hasil setengah jadi atau torch result, dimana tembikar akan di torch selama beberapa menit untuk mengurangi kadar air dan bisa dijemur dibawah terik matahari selama beberapa hari untuk mengurangi kadar air ke titik maksimal. Teknik ini memungkinkan hasilnya bisa bertahan sebagai karya seni dekoratif dan tidak diperuntukkan untuk digunakan sebagai wadah makanan. Di sisi lain hasil setengah jadi ini memungkinkan peserta membawa pulang karya lebih cepat. Sementara itu pada proses sebenarnya karya tembikar yang sudah kering dapat kemudian dibakar untuk menghasilkan tembikar yang mengkilat. Walaupun memakan waktu yang cukup lama, hasil jadinya nanti karya tembikar yang telah dibakar tidak hanya dapat menjadi pajangan namun juga dapat digunakan sesuai fungsinya.
Rangkaian acara Ascott Soiree ini ternyata selalu ditunggu-tunggu oleh salah satu tamu Ascott Waterplace Surabaya. Mira – tamu asal Jepang ini mengaku baru pertama kali mencoba membuat seni tembikar dengan dekorasi khas batik, apalagi motif batik khas jawa timur.
“Membuat tembikar susah ya tapi batik semanggi cantik dan ini pengalaman seru sekali” Ujarnya dalam bahasa Jepang, ditengah-tengah acara. (ara)