suaranurani.com | SURABAYA – Sepuluh Finalis Pangeran Putri Lingkungan Hidup berkolaborasi untuk melakukan roadshow peduli lingkungan dari kampung ke kampung. Aksi ini diinisiasi oleh Trisha Maulidina finalis dari SMPN 5 Surabaya, Princess Zelda Ilmiah finalis dari SDN Kaliasin I, dan Sanggrama Rasio Al-Warisyi yang juga dari SDN Kaliasin I.
Mereka kemudian mengajak teman-teman finalis lainnya, yaitu Verlita Anggraini dari SMPN 19 Surabaya, Fani Anggaraini dari SMPN 56 Surabaya, Revalina Fernanda dari SMPN 1 Surabaya, Bisma Saputra dari SDN Karah III, Alvaro Trestan dari SDN Kaliasin I, Safa Azzahra dari SDN Pakis III, serta Anindya dari SDN Margorejo I.
Roadshow dimulai pagi hari di Kampung Banyu Urip Kidul, tepatnya di RT.04 RW.08 Kelurahan Banyu Urip. Para finalis bertemu dengan Bapak Ibu dari Kelompok Tani (Poktan) Bukid Bersemi untuk sosialisasi dan share project lingkungan hidup, seperti proyek olah limbah jelantah dari Princess, pemanfaatan limbah cangkang telur dari Verlita dan Rasio, serta proyek budidaya tanaman dari Trisha, Fani, Alvaro, dan Safa. Para finalis juga membagikan produk hasil olahan kepada perwakilan bapak ibu Poktan Bukid Bersemi. Aksi dilanjutkan dengan memberikan pupuk cangkang telur pada tanaman yang dibudidayakan warga, dan mengaplikasikan pemberian pelet ikan sebagai makanan di kolam ikan warga. Ketua Poktan memberikan respon postif, sangat senang, dan mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh para finalis di kampungnya.
Roadshow dilanjutkan menuju ke Kebun Arafah (Tanaman Buah Tin) di RW.04 Kelurahan Balas Klumprik. Tanaman Buah Tin adalah proyek budidaya dari Trisha Maulida, yang memang bekerja sama dengan pengelola Kebun Arafah untuk pembudidayaannya. Buah Tin sendiri adalah tanaman yang berasal dari Asia Barat, dan kaya akan nutrisi seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan. Namun memang tidak mudah dalam pembudidayaannya. Di sana para finalis mendapatkan penjelasan tentang cara pembudidayaan tanaman buah tin dari Pak Wawan selaku pengelola kebun. Selain itu juga, dipandu oleh Trisha, para finalis diajak melakukan stek batang tanaman buah tin untuk kemudian ditanam bersama-sama, dan yang mengasyikkan adalah memetik Buah Tin yang sudah matang secara langsung di kebun.
Selesai dari Kebun Arafah, rombongan finalis menuju ke Taman Hutan Raya (Tahura) Balas Klumprik yang disambut dengan hujan deras. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat untuk melanjutkan roadshow. Setelah hujan reda, para finalis berkeliling Tahura dan melakukan aksi peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dengan mengajak menanam pohon. Ajakan ini sebagai sebuah kampanye untuk menanam pohon, karena menanam pohon adalah langkah kecil yang berdampak besar. Setiap bibit yang ditanam adalah doa untuk kelestarian lingkungan.
Roadshow berlanjut dari Balas Klumprik menuju ke Kampung Pucangan RT.04 RW.09 Kelurahan Kertajaya, sebagai tempat terakhir. Disana para finalis bertemu dengan Ibu-ibu dan anak-anak warga untuk sosialisasi dan workshop pembuatan lilin minyak jelantah aromateraphy. Princess yang memiliki proyek pengolahan limbah jelantah, menjadi pemandu dalam workshop. Warga diajak langsung untuk praktik membuat lilin. Princess menuturkan bahwa workshop menjadi salah satu cara yang efektif untuk menyadarkan warga agar mau mengolah limbah jelantah, karena dengan workshop mereka bisa praktik secara langsung, dan hasilnya bisa dibawa pulang. Aksi kemudian ditutup dengan kegiatan bersama para finalis pangput dan warga untuk menanam tanaman cabe yang diadopsi dari proyek budidaya Anindiya, serta diberi pupuk kompos hasil olahan Bisma Saputra.(ara)