suaranurani.com | PEKALONGAN – Ramai pemberitaan mengenai dugaan skandal perselingkuhan yang melibatkan dua oknum anggota DPRD Kabupaten Pekalongan kini tiba-tiba menghilang dari berbagai media lokal. Padahal, beberapa waktu lalu isu ini sempat menjadi sorotan publik dan ramai diperbincangkan masyarakat.
Informasi dari sumber internal di lingkungan lembaga legislatif menyebutkan bahwa pemberitaan tersebut diduga “dibungkam” oleh pihak yang memiliki kepentingan. Dua inisial yang sebelumnya mencuat, yakni E dan S, dikabarkan memiliki hubungan asmara terlarang. Namun setelah isu tersebut mencuat di media, pemberitaan tentang keduanya mendadak lenyap tanpa penjelasan lebih lanjut.
Menurut sumber internal yang enggan disebutkan namanya, langkah pembungkaman itu disebut-sebut melibatkan pihak inisial E, yang berupaya menekan sejumlah media lokal agar menghentikan pemberitaan terkait isu tersebut.
“Di lingkungan lembaga sendiri sebenarnya sudah menjadi rahasia umum. Kasus ini mencuat ke publik karena adanya sedikit tragedi dari istri inisial E terhadap inisial S. Setelah itu barulah ramai diperbincangkan,” ungkap sumber tersebut.
Publik kini menyayangkan hilangnya pemberitaan tersebut. Sejumlah warga menilai bahwa sebagai figur publik sekaligus wakil rakyat, seharusnya anggota DPRD memberikan teladan baik bagi masyarakat, bukan justru terlibat dalam hal-hal yang dapat mencoreng nama baik lembaga dan Kabupaten Pekalongan.
“Kalau benar ada upaya pembungkaman, ini sangat disayangkan. Masyarakat berhak tahu, dan wakil rakyat seharusnya menjaga integritas serta moralitasnya,” ujar salah satu warga Pekalongan yang enggan disebut namanya.
Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak DPRD Kabupaten Pekalongan maupun yang bersangkutan terkait hilangnya pemberitaan tersebut. Publik menunggu kejelasan agar isu ini tidak menimbulkan spekulasi yang lebih luas. (ist)

